Friday, December 24, 2004

air mata penyesalan'

dalam damai
kuberikan untuk sebuah tangan yang menggapai
dalam cinta
kuceritakan untuk ratap tangisnya yang terluka
dalam pilu
kupersembahkan untuk kelahiran dan kematianmu
dalam hatiku
kan selalu ada air mata untuk berlalu
dalam janjiku
takkan ada kau untuk esok, hari ini dan yang telah lalu

ada suatu batas yang dalam untuk menceritaka yang terdalam
dimana takkan ada siang dan malam, terlbih terang dan kelam
maka pulanglah untuk sebuah cita cinta garis lingkar yang kau lalui
untuk sebuah hati suci yang kau beri
terlebih untuk sebuah air mata yang selalu kau sesali.
apel.00

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home