Friday, December 24, 2004

love all, all love

kala cinta menghampiriku dengan tangan terbuka
kala cinta mencoba menghiburku dengan mimpi busuknya
kala cinta mengajariku bahwa kebencian suatu bahaya
kala cinta mengatakan dirinya sejati

namun kutak peduli semua itu
kutelan ludah ku, dan kupancangkan sikapku
pada puncak gunungku

hingga aku berdiri pada lumpur-lumpur
yang menelanku pelan-pelan dan menghisap sikapku
serta meluluhkan niatku

ketika semua itu meredam segala ragaku,
memendam pikiranku, dan menghancurkan agamaku
kala itu cinta berkata, inilah yang kau dapat.

namun kutak peduli semua itu
apapun yang diberikan cinta kepadaku
adalah tak sebanding dengan kegelapan
yang mengajarkan kesempurnaan kepadaku

pelem.99

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home